Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Cloud dan On-Premise dalam Lingkungan Bisnis

Authors

  • Adinda Nurkahlifah Akbal Universitas Pamulang

Abstract

Artikel ini membahas perbandingan antara dua model sistem pendukung keputusan yang umum digunakan dalam lingkungan bisnis, yaitu berbasis cloud dan on-premise. Melalui analisis mendalam, kami mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan masing-masing model, serta dampaknya terhadap efisiensi operasional, keamanan data, skalabilitas, dan biaya implementasi. Penelitian ini memberikan pandangan holistik bagi organisasi yang sedang mempertimbangkan pilihan antara kedua model tersebut.

 

Pendahuluan

Dalam era digitalisasi bisnis, organisasi semakin dihadapkan pada pilihan strategis terkait sistem pendukung keputusan, dengan dua model utama yang mendominasi: berbasis cloud dan on-premise. Perbandingan antara kedua model ini tidak hanya memengaruhi efisiensi operasional, tetapi juga menentukan arah kebijakan teknologi informasi dan keamanan data dalam konteks bisnis global. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan memahami implikasi masing-masing model dalam mendukung pengambilan keputusan di lingkungan bisnis.

 

Sistem Penunjang Keputusan Berbasis Cloud

Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Cloud adalah suatu infrastruktur teknologi informasi di mana aplikasi dan data yang terkait dengan pengambilan keputusan bisnis disimpan, diakses, dan diproses melalui internet. Dengan mengandalkan sumber daya cloud, seperti server dan penyimpanan data eksternal, sistem ini memberikan fleksibilitas, skalabilitas, dan aksesibilitas yang tinggi kepada pengguna, memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan secara efisien tanpa bergantung pada infrastruktur fisik lokal. Sistem ini menciptakan lingkungan kolaboratif yang memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih adaptif dan responsif dalam era bisnis yang dinamis.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berbasis cloud memiliki beberapa aspek yang membedakannya dari model tradisional on-premise. Beberapa aspek kunci dari Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Cloud meliputi:

  1. Aksesibilitas dan Fleksibilitas:
  2. Akses dari Mana Saja: Pengguna dapat mengakses sistem dari mana saja dengan koneksi internet, memungkinkan kolaborasi tim yang lebih efektif tanpa terbatas oleh batasan geografis.
  3. Fleksibilitas Perangkat: Dapat diakses melalui berbagai perangkat, seperti laptop, tablet, atau ponsel cerdas, memberikan mobilitas yang tinggi bagi pengguna.

 

  1. Skalabilitas dan Elastisitas:
  2. Penyesuaian dengan Pertumbuhan: Sistem dapat dengan mudah ditingkatkan untuk menyesuaikan diri dengan pertumbuhan bisnis tanpa memerlukan investasi besar dalam infrastruktur fisik tambahan.
  3. Elastisitas Sumber Daya: Kemampuan untuk menyesuaikan kapasitas komputasi dan penyimpanan sesuai dengan kebutuhan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

 

  1. Keamanan Data:

Enkripsi dan Keamanan Lapis Ganda: Penggunaan enkripsi data dan keamanan lapis ganda pada tingkat infrastruktur dan aplikasi untuk melindungi informasi bisnis dari ancaman keamanan.

 

  1. Pemeliharaan dan Pembaruan Otomatis:

Pemeliharaan Tanpa Gangguan: Proses pemeliharaan dan pembaruan sistem dilakukan secara otomatis tanpa memengaruhi ketersediaan layanan untuk pengguna akhir.

 

  1. Biaya Operasional yang Fleksibel:

Model Pembayaran Berbasis Penggunaan: Biaya operasional bersifat variabel, dihitung berdasarkan penggunaan sebenarnya, mengurangi kebutuhan untuk investasi modal awal yang signifikan.

 

  1. Integrasi dengan Layanan Terkait:

Kemampuan Integrasi yang Tinggi: Memudahkan integrasi dengan layanan terkait, seperti analisis data atau aplikasi manajemen keuangan, untuk menyediakan solusi yang lebih holistik.

 

  1. Manajemen Risiko dan Pemulihan Bencana:

Manajemen Risiko Terpusat: Sistem pendukung keputusan berbasis cloud dapat menyediakan solusi manajemen risiko terpusat dengan cadangan data otomatis dan rencana pemulihan bencana.

 

  1. Layanan Analisis Lanjutan:

Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI): Dukungan untuk analisis data canggih, termasuk penggunaan kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan prediktif dan preskriptif sistem.

 

Sistem Penunjang Keputusan Berbasis On-Premise

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) berbasis on-premise adalah solusi di mana seluruh infrastruktur dan perangkat lunaknya diimplementasikan dan dijalankan secara lokal di pusat data atau server milik perusahaan.

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) berbasis on-premise, sebaliknya, memiliki karakteristik yang berbeda dan tergantung pada infrastruktur yang dikelola dan dioperasikan oleh organisasi itu sendiri. Beberapa aspek kunci dari Sistem Penunjang Keputusan Berbasis On-Premise meliputi:

 

  1. Kendali dan Keamanan Lokal:

Penuhnya Kendali Organisasi: Organisasi memiliki kontrol penuh atas infrastruktur, keamanan, dan kebijakan akses, memberikan tingkat keamanan yang lebih langsung dan langsung dielola.

 

  1. Ketersediaan Tanpa Ketergantungan Internet:

Ketergantungan Terhadap Koneksi Internal: Sistem diakses melalui jaringan internal organisasi, mengurangi ketergantungan pada koneksi internet untuk akses dan pengoperasian.

 

  1. Skalabilitas Terbatas:

Investasi Kapital Awal yang Tinggi: Mengharuskan investasi modal yang besar untuk infrastruktur awal, dan proses peningkatan kapasitas mungkin memerlukan waktu dan biaya yang lebih tinggi.

 

  1. Pemeliharaan dan Pembaruan Manual:

Kendali Penuh atas Pemeliharaan: Organisasi bertanggung jawab atas pemeliharaan rutin dan pembaruan sistem, memungkinkan untuk penjadwalan yang lebih khusus sesuai kebutuhan internal.

 

  1. Biaya Tetap dan Prediktabilitas Keuangan:

Biaya Operasional yang Tetap: Biaya operasional lebih mudah diprediksi karena tidak ada pembayaran berbasis penggunaan, meskipun mungkin memerlukan investasi awal yang signifikan.

 

  1. Kustomisasi dan Kontrol Lebih Tinggi:

Adaptasi Kustomisasi yang Lebih Mudah: Memungkinkan organisasi untuk mengadaptasi sistem secara lebih kustom sesuai dengan kebutuhan bisnis khusus mereka.

 

  1. Integrasi dengan Sumber Daya Internal:

Integrasi dengan Sistem Internal: Lebih mudah untuk mengintegrasikan SPK dengan sistem internal dan data yang mungkin berada di lokasi fisik yang sama.

 

  1. Manajemen Risiko Internal:

Tanggung Jawab Langsung untuk Manajemen Risiko: Organisasi memiliki kendali langsung dalam mengelola kebijakan keamanan dan pemulihan bencana, meningkatkan kontrol terhadap risiko.

 

  1. Pentingnya Infrastruktur Fisik:

Ketergantungan pada Infrastruktur Fisik: Ketersediaan dan kinerja sistem bergantung pada kondisi dan kehandalan infrastruktur fisik yang dimiliki organisasi.

 

 

Kesimpulan

Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Cloud memberikan organisasi keleluasaan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan aksesibilitas, dan mempercepat adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis.

Sedangkan, Sistem Penunjang Keputusan Berbasis On-Premise menawarkan tingkat kendali dan keamanan yang tinggi, sambil memerlukan komitmen sumber daya dan manajemen yang signifikan dari organisasi. Keputusan antara model berbasis cloud atau on-premise seringkali bergantung pada kebutuhan bisnis spesifik, strategi teknologi informasi, dan ketersediaan sumber daya.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang perbandingan antara sistem pendukung keputusan berbasis cloud dan on-premise. Meskipun demikian, setiap organisasi memiliki kebutuhan unik, dan keputusan implementasi harus disesuaikan dengan konteks bisnis dan strategi teknologi informasi yang spesifik

References

Published

2023-10-25

How to Cite

Adinda Nurkahlifah Akbal. (2023). Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Cloud dan On-Premise dalam Lingkungan Bisnis. BIKARMA : Buletin Ilmiah Karya Mahasiswa, 1(1). Retrieved from https://ojs.jurnalmahasiswa.com/ojs/index.php/bikarma/article/view/120