Peranan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Dalam Penerapan Bisnis bagi Manajer.

Authors

  • Hanif Lukmanul Hakim Universitas Pamulang

Abstract

Sistem Pendukung Keputusan atau  Decision Support System(DSS) Merupakan Sebuah Konsep Yang Dapat Diterapkan Untuk Membantu Manusia Dalam Pengambilan Keputusan. Dalam penelitian ini permasalahan yang akan dihadapi adalah bagaimana proses penentuan atau pemilihan produk yang paling diminati di mini market dengan mengadopsi konsep sistem pendukung keputusan. DSS digunakan dalam berbagai industri dan fungsi bisnis, termasuk manajemen rantai pasokan, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan lain-lain. Tujuan utamanya adalah untuk membantu organisasi dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi, mengoptimalkan operasi, dan mencapai tujuan bisnis.

Pendahuluan :

Decision Support System menurut Wainright Martin (2002:203) menyatakan bahwa DSS is a computer based system, almost always interactive, designed to assist a manager (or another decision maker) in making decision. Sedangkan menurut Jogiyanto (2003: 327), DSS atau sistem penunjang keputusan adalah suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia. Secara umum, DSS adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur. Secara khusus, DSS adalah sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

Peranan Decision Support System (DSS) Bagi Manajer :

Menurut Turban (1999), komponen Sistem Penunjang Keputusan dapat dibangun dari subsistem berikut ini:

  • Subsistem Manajemen Data (Data Management Subsystem), meliputi basis data-basis data yang berisi data yang relevan dengan keadaan dan dikelola software yang disebut DBMS (Database Management System).
  • Subsistem Manajemen Model (Model Management Subsystem), berupa sebuah paket software yang berisi model-model finansial, statistik, management science, atau model kuantitatif, yang menyediakan kemampuan analisa dan software management yang sesuai.
  • Subsistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management Subsystem), merupakan subsistem (optional) yang dapat mendukung subsistem lain atau berlaku sebagai komponen yang berdiri sendiri (independent).
  • Subsistem Antarmuka Pengguna (User Interface Subsystem), merupakan subsistem yang dapat dipakai oleh user untuk berkomunikasi dan memberi perintah (menyediakan user interface).
  • Pengguna (user), termasuk didalamnya adalah pengguna (user), manajer, dan pengambil keputusan

 

Menurut Jogiyanto (2003), Komponen Sistem Penunjang Keputusan terdiri dari tiga komponen utama berikut ini :

  • Dialog Management atau user interface, yaitu komponen untuk berdialog dengan pemakai sistem. Komponen ini didalam sistem informasi merupakan komponen input dan komponen output.
  • Model management, yaitu komponen yang mengubah data menjadi informasi yang relevan. Model-model yang banyak digunakan di sistem penunjang keputusan adalah model matematika optimasi seperti linear programming, dynamic programming, dan lain-lain.
  • Data Management, yaitu komponen basis data yang terdiri dari semua basis data yang dapat diakses. Seperti halnya sistem informasi pada umumnya, sistem penunjang keputusan juga mempunyai komponen lain yaitu komponen teknologi dan kontrol. Komponen teknologi terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak.

Komponen Decision Support System (DSS) Bagi Manajer :

  • Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS).
  • Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.
  • Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
  • Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

Cara menggunakan informasi dari DSS :

Pada dasarnya ada dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Definisi masalah adalah upaya untuk mendefinisikan pendekatan sistem. Hal ini juga terkait dengan fase kecerdasan yang dikemukakan oleh Simon. Selanjutnya pengelola menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang teridentifikasi. Ini upaya solusi menurut pendekatan sistem dan terkait dengan tahap desain dan pemilihan. Secara umum, laporan berkala dan khusus digunakan terutama dalam upaya pendefinisian, dan simulasi dalam upaya penyelesaian. Laporan berkala dapat dilihat di dirancang untuk mengidentifikasi permasalahan atau permasalahan yang mungkin terjadi muncul, manajer juga menanyakan database untuk menemukannya masalah atau mempelajari lebih lanjut tentang masalah yang telah diidentifikasi.

 

Kesimpulan :

Manajemen sering kali diharapkan untuk menangani berbagai masalah terkait dengan badan usaha dan usaha yang dijalankannya. Permasalahan yang dihadapi oleh manajemen sangatlah kompleks. Baik permasalahan yang bersifat rutin (umum) maupun yang bersifat rutin sifat khusus.

DSS sangat berperan penting bagi manajer dalam membantu proses pengambilan keputusan. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai. Aplikasi DSS dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer. Seiring berkembangnya teknologi, munculah sebuah sistem digunakan untuk membantu manajer mengambil keputusan yang tepat dan cepat, Cepat diartikan sebagai cepat dalam menganalisis berbagai alternatif pilihan.

Sebuah sistem yang diciptakan untuk lebih membuat proses pengambilan keputusan lebih mudah bagi manajemen, namun tidak ganti itu. Oleh karena itu, manajemen perusahaanlah yang menentukan hasilnya akhir dari sebuah keputusan. Jadi, suatu perusahaan/organisasi tetap harus memilih orang terbaik untuk duduk di perusahaannya untuk memutuskan apa yang terbaik untuk setiap kebijakan.

 

References

- Jogiyanto,H.M. (2003). Sistem Teknologi Informasi. Pendekatan Terintegrasi Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan. - Power, D. J. (2002). Decision Support Systems. Concepts and resources for managers. - Turban, McLean, & Wetherbe. (1999). Information Technology For Management. John Wiley & Sons, Inc. - Wainright,, Martin E,, Carol V. Brown, Daniel DeHayes,, Jeffrey A. Hoffer,, & and William C. Perkins. (2002). Managing Information Tecnology. Fourth Edition. Prentice-Hall.

Published

2023-10-25

How to Cite

Hanif Lukmanul Hakim. (2023). Peranan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Dalam Penerapan Bisnis bagi Manajer. BIKARMA : Buletin Ilmiah Karya Mahasiswa, 1(1). Retrieved from https://ojs.jurnalmahasiswa.com/ojs/index.php/bikarma/article/view/128