Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching

Authors

  • Salvia Anggraini Universitas Pamulang

Abstract

Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System, DSS) adalah salah satu komponen kunci dalam dunia teknologi informasi yang berperan penting dalam mendukung pengambilan keputusan yang cerdas dan efektif. Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan informasi yang cepat dan akurat dalam pelaksanaannya. Pemilihan mahasiswa berprestasi dengan dukungan sistem pendukung keputusan merupakan salah satu implementasi dari perkembangan teknologi informasi. menerapkan metode Profil Matching sebagai metode untuk memecahkan masalah multi kriteria dengan membuat desain sistem dan merancang perangkat lunak pendukung keputusan. Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah studi literatur dan observasi. Jenis data dan pengumpulan data primer melalui wawancara dan data sekunder melalui studi kepustakaan. Metode profile matching pada sistem pendukung keputusan ini menghasilkan sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan mahasiswa berprestasi yang dapat digunakan di perguruan tinggi. Kriteria yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan untuk menyeleksi mahasiswa berprestasi adalah: nilai karya ilmiah, kegiatan ekstrakurikuler, kemampuan bahasa Inggris dan kepribadian. 

 

Peran Sistem Penunjang Keputusan (DSS)

DSS adalah sistem yang dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dengan memberikan akses ke data, informasi, dan alat analisis yang diperlukan. Dalam dunia bisnis, DSS memainkan peran penting dalam membantu manajer dan eksekutif mengambil keputusan yang berbasis data dan informasi. DSS memungkinkan pengguna untuk mengakses data secara real-time, melakukan analisis data, dan merumuskan strategi bisnis yang lebih baik. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat

 

Profil Maching dalam DSS

Sistem pendukung keputusan berbasis komputer dianggap interaktif. Sehingga dalam proses pemilihan siswa berprestasi yang melibatkan banyak komponen atau kriteria yang dinilai (multi kriteria), diperlukan sistem pendukung keputusan berbasis komputer sehingga dapat membantu kita dalam menentukan alternatif pemilihan siswa berprestasi. Salah satu metode sistem pendukung keputusan adalah Metode Profile Matching. Cara ini cukup efektif dalam menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecah masalah menjadi bagian-bagiannya. Dengan metode profile matching ini, penulis membuat sebuah sistem pendukung keputusan berbasis komputer untuk menyeleksi mahasiswa berprestasi yang diharapkan nantinya dapat membantu para pengambil keputusan di suatu perguruan tinggi dalam menentukan alternatif terbaik dalam menyeleksi mahasiswa berprestasi.

 

Profil Maching digunakan dalam DSS

  • Analisis masalah. merupakan organisasi konsorsium, yaitu organisasi yang anggotanya terdiri dari beberapa pengusaha yang mengadakan usaha bersama untuk memenuhi proyek atau tujuan tertentu.



  • Penentuan kriteria, sub-kriteria, dan skala nilai. Organisasi membagi kriteria penilaian menjadi dua, yaitu aspek hard skill dan soft skill (tabel 1) dengan masing-masing subkriteria memiliki nilai bobot dengan skala 1 sampai dengan 5. Dimana penjelasan untuk nilai skala 1 = “sangat rendah”, 2 = “rendah”, 3 = “sedang”, 4 = “tinggi”, 5 = ”sangat tinggi”.



  • Penentuan nilai para alternatif. Saat pendaftaran desainer grafis, terdaftar sepuluh orang calon desainer yang akan diterima. Sepuluh calon desainer grafis ini memiliki nilai yang berbeda, menunjukkan hasil nilai calon desainer terhadap subkriteria yang telah ditentukan organisasi konsorsium sebelumnya.



  • Penentuan nilai target.  profil yang ingin dicari oleh organisasi konsorsium untuk aspek hard skill, antara lain : 1) Menguasai tools desain : Corel Draw, Photoshop, dan Adobe Illustrator, 2) Keahlian menggambar sangat tinggi, 3) Cukup untuk memahami pencetakan dari desain yang telah dibuat, dan 4) Ahli dalam mengkomposisikan warna. Sedangkan untuk aspek soft skill, profil yang dibutuhkan yaitu 1) Sangat mampu bekerja sama dengan tim, 2) Ketelitian yang sangat tinggi karena banyaknya desain yang harus dikerjakan, 3) Dapat bekerja di bawah tekanan (3 desain/hari), 4) Responsif saat dihubungi via telepon dan WhatsApp, 5) Mempunyai kreativitas yang cukup tinggi untuk menciptakan konten kreatif, serta 6) Tidak begitu komunikatif.



  • Perhitungan GAP. ditentukan nilai GAP dari masing-masing subkriteria. dengan cara menghitung selisih antara nilai para alternatif dengan nilai target profil desainer grafis yang dibutuhkan. Ini menunjukkan hasil nilai GAP dari masing-masing sub-kriteria hard skill maupun soft skill dari setiap alternatif.



  • Konversi dari GAP ke bobot nilai. memperhatikan pola dan rentang nilai GAP .



  • Perhitungan Core Factor dan Secondary Factor.  Pada setiap aspek kriteria, penilaian atas sub-kriteria dibagi dan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu core factor dan secondary factor. Core factor adalah beberapa sub-kriteria yang menjadi faktor utama diantara sub-kriteria yang lain. Sedangkan secondary factor adalah beberapa sub-kriteria yang menjadi factor pendamping diantara sub-kriteria yang lain.



  • Perhitungan nilai kriteria. nilai dari core factor maupun secondary factor ditemukan, maka tahap selanjutnya adalah menghitung nilai kriteria (dalam hal ini adalah kriteria hard skill dan soft skill) berdasarkan nilai prosentase bobot dari core factor dan secondary factor dari masing-masing kriteria.



  • Perhitungan nilai final dan Penentuan rangking. perhitungan nilai final diperoleh dengan cara menjumlahkan 40% dari nilai kriteria hard skill (NH) dengan 60% dari nilai kriteria soft skill (NS). Berdasarkan dari nilai final ini kemudian ditentukan urutan rangking dimana jika pada nilai final terbesar maka akan menduduki rangking pertama dan berlaku sebaliknya, jika pada nilai final terkecil maka akan menduduki rangking terakhir

 

Profil Matching dan DSS

  1. Analisis Peringkat: DSS dapat menggunakan profil matching untuk membandingkan peringkat atau skor yang diberikan kepada alternatif berdasarkan kriteria tertentu. Dengan memahami perbedaan antara peringkat alternatif dan kebutuhan yang diinginkan, pengguna DSS dapat membuat keputusan yang lebih tepat.



  1. Penilaian Alternatif: DSS dapat membantu pengguna dalam mengevaluasi alternatif berdasarkan sejumlah kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Proses profil matching membantu mengidentifikasi alternatif yang paling sesuai dengan profil atau kriteria yang diinginkan.



  1. Rekomendasi Pilihan: DSS dapat menggunakan profil matching untuk memberikan rekomendasi terkait alternatif yang paling sesuai dengan preferensi atau kebutuhan pengguna. Proses ini dapat membantu pengguna untuk mengurangi kesenjangan antara harapan dan realitas saat memilih suatu alternatif.

 

Studi Kasus : Penggunaan DSS dalam menetukan Mahasiswa Berprestasi



  1. Penentuan Kriteria Berprestasi: Langkah pertama dalam penggunaan DSS adalah menentukan kriteria yang menunjukkan prestasi akademik dan non-akademik. Kriteria ini dapat mencakup nilai rata-rata, partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, penelitian, keterlibatan dalam proyek-proyek spesifik, dan prestasi lainnya.
  2. Pengumpulan Data Mahasiswa: Data mahasiswa yang relevan, termasuk riwayat akademik, riwayat kegiatan ekstrakurikuler, dan pencapaian lainnya, dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam sistem.
  3. Pembobotan Kriteria: Setiap kriteria dapat diberi bobot yang sesuai untuk menunjukkan tingkat kepentingannya dalam menentukan prestasi mahasiswa. Misalnya, nilai akademik mungkin memiliki bobot yang lebih tinggi daripada keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler.
  4. Penggunaan Metode Analisis Data: DSS dapat menggunakan metode analisis data, seperti metode perankingan, analisis multi-kriteria, atau metode pemodelan statistik untuk memproses data yang dikumpulkan.
  5. Penentuan Skor Akhir dan Peringkat: Dengan mempertimbangkan bobot kriteria, DSS dapat menghitung skor akhir untuk setiap mahasiswa dan merangking mereka berdasarkan skor tersebut. Mahasiswa dengan skor tertinggi akan dianggap sebagai mahasiswa berprestasi.
  6. Pengembangan Model Prediksi: Berdasarkan data historis mahasiswa berprestasi sebelumnya, DSS juga dapat mengembangkan model prediksi untuk memprediksi potensi prestasi mahasiswa di masa depan.
  7. Evaluasi dan Pembaruan Sistem: Setelah proses seleksi selesai, sistem perlu dievaluasi untuk memastikan bahwa kriteria dan bobot yang digunakan masih relevan. Pembaruan sistem diperlukan jika ada perubahan dalam kebutuhan atau kriteria yang diinginkan.

 

Dampak Positif pada keputusan Bisnis

Profil matching memiliki dampak yang signifikan pada pengambilan keputusan bisnis. Dengan menggunakan profil matching, perusahaan dapat mengoptimalkan pengambilan keputusan terkait rekrutmen, penempatan pegawai, pengembangan karyawan, dan pemenuhan kebutuhan bisnis secara keseluruhan. 

  • Rekrutmen yang Lebih Tepat
  • Penempatan yang Efektif
  • Pengembangan Karyawan yang Lebih Efisien
  • Perencanaan Suksesi yang Lebih Baik
  • Peningkatan Kinerja Organisasi

 

Kesimpulan

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi yang dilakukan secara manual di AMIK Cipta Darma Surakarta memungkinkan terjadinya kesalahan dan kelalaian dalam menentukan mahasiswa berprestasi. Sehingga diperlukan suatu aplikasi yang mampu menangani permasalahan tersebut secara efektif dan efisien. Sistem Pendukung Keputusan ini menampilkan peringkat calon mahasiswa berprestasi sebagai bahan pertimbangan dan alat pengambilan keputusan untuk menentukan mahasiswa berprestasi. Proses penentuan rangking seleksi siswa berprestasi dilakukan dengan menggunakan metode profile matching, dimulai dengan pembobotan kriteria kemudian menghitung dan mengelompokkan faktor inti dan sekunder, menghitung nilai total kemudian menghitung penentuan rangking. Dengan proses diatas maka dengan penelitian ini penulis membangun sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan dengan mengimplementasikan aplikasi sistem pendukung keputusan menggunakan metode profile matching untuk mempermudah pengambil keputusan dalam menyeleksi mahasiswa berprestasi dan dapat memilih mahasiswa berprestasi sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sistem ini hanya alat bagi pengambil keputusan, keputusan akhir tetap di tangan pengambil keputusan. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran yaitu pengembangan sistem lebih lanjut adalah membangun sistem yang lebih user-friendly dengan memperhatikan aspek interaksi manusia dan computer.

References

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pedoman Umum Seleksi Siswa Berprestasi Tingkat Nasional.

Jumadi, (2011). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa.

Lahinta, Agus. (2007). Sistem Pendukung Keputusan Penetapan Penerima Beasiswa (Studi Kasus di TPSDM Provinsi Gorontalo), Skripsi, Program Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Published

2023-10-25

How to Cite

Salvia Anggraini. (2023). Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching. BIKARMA : Buletin Ilmiah Karya Mahasiswa, 1(1). Retrieved from https://ojs.jurnalmahasiswa.com/ojs/index.php/bikarma/article/view/133