SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM)

Authors

  • Ranita claudia br purba Universitas Pamulang

Abstract

Pendahuluan

DSS menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

Sistem Pendukung Keputusan (DSS) dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan seorang manajer dalam membuat keputusan yang spesifik dalam memecahkan permasalah yang spesifik pula.

 

Pengambil Keputusan

Ada empat tahapan dalam pengambilan keputusan yaitu:

  1. Tahap Pemahaman

Sebuah proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan mempelajari masalah terhadap lingkungan yang memerlukan data à mengolah data à mengujinya à

 

 

 

menjadikan petunjuk dalam menemukan pokok masalah à

mencari solusi à bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.

  1. Tahap Perancangan

Sebuah proses pengembangan, analisis dan pencarian alternatif tindakan atau solusi yang mungkin untuk di ambil/ di lakukan à Identifikasi dan mengevaluasi alternative

 

  1. Tahap Pemilihan

Sebuah proses pemilihan salah satu alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perancangan untuk menentukan arah tindakan dengan memperhatikan kriteria-kriteria berdasar tujuan yang dapat dicapai pada tahap berikutnya à memilih solusi terbaik

  1. Tahap Penerapan

Sebuah proses untuk melaksanakan dan menerapkan alternatif tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan permasalahan yang telah di identifikasi à Menerapkan solusi dan membuat tindak lanjut.

 

Jenis Keputusan :
  • Keputusan Tak Terprogam: tidak terprogram, tidak ada metode pasti untuk menangani masalah
  • Keputusan Terprogram: berulang dan rutin, suatu prosedure dilakukan bukan sebagai sesuatu yang baru
  • Keputusan Semi Terprogram: kombinasi tak terprogram dan terprogram

 

Jenis Masalah :
  • Masalah terstruktur

terdapat pada 3 tahap (pemahaman, perancangan dan pemilihan)

  • Masalah tidak terstruktur tidak terdapat dalam 4 tahap
  • Masalah semi terstruktur

 

 

 

Decision Support Systems (DSS) Keharusan dari DSS :

  • Membantu manajer   dalam   membuat       keputusan   untuk memecahkan masalah semi terstruktur
  • Mendukung penilaian manajer
  • Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer dari hanya sekedar efisiensi

Perlu di ingat, bahwa: ”DSS TIDAK MENGGANTIKAN MANAJER”

 

Model DSS

Terdapat Database, yang isinya digunakan oleh:

  • Perangkat Lunak Penulisan Laporan menghasilkan laporan periodik maupun khusus
  • Model Matematika

menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen

Model EIS

Merupakan program pemberi nasihat atau program konsultasi yang berisi pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar untuk dapat dimanfaatkan dalam memecahkan berbagai masalah. Merupakan bagian dari Artificial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan. Berbeda dengan SPK, Sistem pakar berbasis pengetahuan (knowledge base), terdiri dari :

  • User Interface
  • Knowledge Base
  • Inferensi Engine
  • Development Engine

 

User Interface
  • Bagaimana cara terbaik komputer untuk dapat berkomunikasi dengan pemakai
  • Penggunaan input & output multimedia saat ini mendapat perhatian dari pengembang sistem.
  • Memungkinkan pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar dengan jalan memasukkan intruksi dan informasi serta menerima informasi dari sistem pakar itu sendiri

 

Knowledge Base
  • Data pengetahuan yang menyimpan

 

 

 

  • Menggunakan aturan-aturan   untuk   mengekspresikan   logika masalah dalam pencapaian pemecahan
  • Menyimpan akumulasi pengetahuan dari masalah tertentu yang akan diselesaikan, memuat fakta-fakta yang menjelaskan masalah

 

Inferensi Engine
  • Menggunakan daya pikir dengan penalaran yang serupa dengan manusia dalam mengelolah knowledge base.
  • Menyediakan kemampuan penalaran yang menafsirkan isi dari knowledge base berdasar pada urutan tertentu

 

Development Engine
  • Penciptaan Sistem Pakar

 

Pembahasan

System Life Cycle (SLC)

Merupakan konsep pengembangan system informasi yang mengambil analogi siklus kehidupan manusia (lahir, tumbuh berkembang dan wafat).

Tahap Perencanaan

Merencanakan apa akan dibuat saat akan melakukan pengembangan sistem, langkah :

  • Identifikasi masalah
  • Membuat studi kelayakan
  • Mempersiapkan usulan
  • Menyetujui/ menolak
  • Menetapkan pengendalian
  • Definisi masalah
  • Merumuskan masalah
  • Bemberikan batasan-batasan masalah
  • Menentukan tujuan yang akan dicapai

 

 

 

Tahap Analisis

Melakukan analisis untuk menentukan apakah akan merancang sistem yang baru atau hanya memperbarui sistem yang sudah ada, langkah :

  • Mengumumkan penelitian sistem
  • Mengorganisasi tim proyek
  • Mendefinisikan kebutuhan informasi
  • Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
  • Menyiapkan usulan rancangan
  • Konfirmasi rancangan

 

Tahap Perancangan

Penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem, langkah :

  • Menyiapkan rancangan sistem secara detail
  • Mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem
  • Mengevaluasi alternatif
  • Memilih konfigurasi yang terbaik
  • Menyiapkan usulan penerapan
  • Menyetujui atau menolak sistem

 

Tahap Penerapan

Merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sistem sumber daya fisik dan konseptual untuk menghasilkan suatu sistem yang bekerja dengan baik, langkah-langkah :

  • Merencanakan penerapan
  • Mengumumkan penerapan
  • Mendapatkan sumber daya perangkat keras
  • Mendapatkan sumber daya perangkat lunak

 

Hal-hal yang perlu dilakukan pada tahap penerapan

  • Menyiapkan database
  • Menyiapkan fasilitas fisik

 

 

 

  • Mendidik peserta atau pemakai
  • Masuk ke sistem baru
  • Percontohan
  • Serentak
  • Bertahap
  • Paralel

 

Tahap Penggunaan

Terdapat 3 langkah penting :

  • Menggunakan sistem
  • Audit sistem
  • Memelihara sistem
  • Memperbaiki kesalahan
  • Menjaga kemuktahiran sistem
  • Meningkatkan kinerja sistem

 

Contoh Jasa Sistem Informasi Rawat Inap Rumah Sakit Data-data:
  • Data kamar
  • Data obat
  • Data kategori
  • Data penyakit
  • Data dari petugas medis

 

Proses :
  • Data-data tersebut masuk ke pemeliharaan file
  • File-file tersebut didaftarkan ke pendaftaran
  • Data pasien tersebut masuk kebagian pembayaran dan melakukan transaksi administrasi, dan bukti pembayaran tersebut dibawa oleh
  • Data persediaan obat dan daftar persedian obat obat masuk kedalam file Apotek dan dibawa ke file Perawatan

 

 

 

  • Data kamar masuk ke dalam data perawatan pasien dan ditangani oleh petugas medis dan petugas medis mendata keluhan pasien dan diagnosa pasien dan petugas medis lalu masuk ke dalam data
  • Dari data-data petugas medis, data kamar, data perawatan dan pelayanan, data pindah kamar yang dicatat oleh petugas medis seperti data pilih kamar pasien, data kamar pasien, data pelayanan & pelayanan pasien, data pindah kamar pasien, data keluhan pasien dan data diagnosa pasien dimasukkan ke data perawatan pasien lalu,
  • Data-data tersebut dibuatkan laporan data transaksi pasien, laporan data pasien, laporan keuangan pasien, laporan penyakit pasien, laporan persediaan obat pasien dan laporan kematian pasien masuk ke dalam file pembuatan laporan.
  • Di pembuatan laporan, laporan data pasien dibawa ke Kabag rawat inap menghasilkan laporan penyakit, laporan kematian, laporan keuangan, dan laporan persediaan obat.

 

Informasi yang dihasilkan

  1. Informasi tentang penyakit pasien
  2. Informasi tentang keuangan pasien
  3. Informasi tentang persediaan obat pasien
  4. Informasi tentang kematian pasien

 

Manajemen Sumber Daya Informasi Kondisi
  • Kesadaran bahwa kompetitrif dapat dicapai melalui sumber daya informasi
  • Kesadaran bahwa jasa informasi misalnya suatu area fungsional
  • Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak
  • Perhatian pada Sumber Daya Manusia perusahaan saat membuat perencanaan strategis
  • Rencana strategis formula untuk Sumber Daya Informasi
  • Mendorong dan Mengelola End User

 

 

 

Komponen IRM :
  • Lingkungan perusahaan
  • Eksekutif perusahaan misalnya manajer, anggota dan sebagainya
  • Bidang Fungsional misalnya End User
  • Sumber-Daya Informasi
  • Pemakai

 

TPS (Transaction Processing System) Tahun 1950 - 1960
  1. Permintaan barang pelanggan à proses system transaksi yg berlangsung
  2. Pencatatan absensi perusahaan à terus menerus

Data diolah lalu disimpan didatabase dan diproses dalam perangkat lunak pengolah data dan hasilnya informasi à tugas pihak manajemen dan lingkungan diluar TPS.

Data à Proses à Report Database :

Data Internal à Absensi karyawan, Pengiriman, dan Permintaan barang

Data Eksternal à Faktor-faktor produsen, Data pesanan barang dan jasa

 

Proses Hybrid

Cara kerja sistem ini data dimasukkan langsung pada saat transaksi terjadi. Aplikasi sistem ini banyak digunakan pada perusahaan yang bekerja online sepenuhnya,misalnya perbankan, perusahaan travel dan sebagainya.

Perkembangan perusahaan menggunakan TPS

  • Basis data yang ada dapat digabungkan
  • Digunakan untuk membuat laporan-laporan bagi manusia disemua level (maksudnya disemua kalangan)

 

 

 

  • Sistem fungsional melibatkan à SIPEM, SIA, SIPRO, SISDM, SIKEV, dan lain-lain.

 

Management Information System (MIS)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan pengembangan dari TPS. Informasi ini sangat diperlukan untuk para manajer fungsional, antara lain bagian marketing, finance, production, dan human resourse development. Data berasal dari Environment.

Database ini mempunyai dua tipe yaitu report writing software dan berupa mathematical model.

  1. Report Writing Software

Menghasilkan laporan khusus dan laporan periodik. Laporan periodik dikodekan pada sebuah perangakat lunak dan disiapkan untuk membuat pembuatan penjadwalan. Laporan khusu atau special report sering disebut juga dengan ad hoc report yang berfungsi untuk menangani informasi-informasi yang tidak dapat ditangani.

  1. Mathematical Model

Menghasilkan informasi secara matematik untuk kegiatan sebuah perusahaan. Dengan model matematik ini akan diperoleh suatu model yang membuat semua tugas dan pekerjaan sebuah perusahaan dapat menjadi lebih mudah dan cepat.

Mc, Leod mengatakan bahwa jenis SIM yang kedua adalah berbentuk model matematis. Ada 3 model matematis yang ditawarkan, antara lain :

  1. Model statis dan Dinamis
  2. Model Probabilistik atau Deterministik
  3. Model Optimasi atau

 

Keuntungan Pemakaian model ini :

  1. Proses pembelajaran terjadi terhadap system yang sedang
  2. Penggunaan model dapat mempercepat
  3. Dapat memprediksi kejadian dan proses di masa

 

 

 

  1. Proses coba-coba atau trial-error dapat

 

Kerugian Pemakaian model ini :

  1. Tidak semua pemakai mudah untuk memahami sebuah model yang
  2. Untuk membuat sebuah model, diperlukan tingkat pengetahuan matematika yang cukup tinggi.

 

Menurut Sirkha L. Jarvenpaa, output model ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu :

  1. Mencari ikhtisar data dapat mudah
  2. Dapat diperkirakan trend atau kecenderunangan sistem untuk waktu yang akan datang.
  3. Jika grafik   menampilkan beberapa    variable,   maka   dapat membandingkan beberapa variabel
  4. Berdasarkan data pada grafik tersebut, dapat dilakuakn peramalan atau

 

Penutup

Sistem Pendukung Keputusan (DSS) dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan seorang manajer dalam membuat keputusan yang spesifik dalam memecahkan permasalah yang spesifik pula. EIS Merupakan program pemberi nasihat atau program konsultasi yang berisi pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar untuk dapat dimanfaatkan dalam memecahkan berbagai masalah.

 

 

References

Anonimous. 2005. MANAGERIAL DECISION MAKING AND DECISION SUPPORT SYSTEM.

http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/5/ jbptgunadarma- gdl-course-2005-timpengaja-202-dss.doc.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan Sudjatmiko, 2008. DSS (Materi Kuliah). MTI-UGM. Yogyakarta

Published

2023-10-24

How to Cite

Ranita claudia br purba. (2023). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM). BIKARMA : Buletin Ilmiah Karya Mahasiswa, 1(1). Retrieved from https://ojs.jurnalmahasiswa.com/ojs/index.php/bikarma/article/view/22